WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI MOECHTAR EL-NAOEMI, SILAHKAN ANDA MEMBACA-BACA ARTIKEL YANG ANDA SUKA, TAPI JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ANDA/COMENT POSITIF YANG UNTUK KAMI SANGAT BERARTI . . . . THANKS YOUR VISITED SELAMAT MEMBACA ! ! ! !
English Arabic French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 09 Februari 2010

Efek Kata-Kata

Tulisan ini saya kutip dari sebuah
mailing list. Barangkali bagus juga
untuk kita renungkan. Terima kasih.

--
Sebaiknya kita semua mulai
mengendalikan kata-kata yang
keluar dari mulut kita dengan kata-
Kata yang Positif dan Baik.

Setelah mendengarkan info
tentang pengaruh Kata-Kata
Negatif terhadap Air yang ditulis
dalam buku " The Hidden Messages
in Water" karya Masaru Emoto
dan pada halaman 31 buku
tersebut disebutkan tentang
banyaknya orang yg melakukan
percobaan, sayapun tertarik untuk
melakukannya sbb:

Tempatkan Nasi sisa yg sudah
didiamkan semalaman kedalam 2
toples dengan jumlah yang sama,
kemudian ditutup rapat.

Masing-masing toples di tempelin
label yang berisi kata-kata sbb:

Toples A : "Kamu Pintar, Cerdas,
Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku
Sayang Padamu, Aku Senang Sekali
Melihatmu, Aku Ingin Selalu di
dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih.
Toples B : " Kamu Bodoh, Goblok,
Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku
Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak
mau dekat dekat kamu"

Botol-botol ini saya letakkan
terpisah dan pada tempat yg
sering dilihat, saya pesan pada
istri, anak, dan pembantu untuk
membaca label pada botol
tersebut setiap kali melihat botol-
botol tersebut.

Dan inilah yang terjadi pada nasi
tersebut setelah 1 minggu
kemudian :

Nasi dalam botol yg di bacakan
kata-kata Negatif ternyata cepat
sekali berubah menjadi busuk dan
berwarna hitam dengan bau yang
tidak sedap.

Sedangkan Nasi dalam botol yg di
bacakan kata-kata Positif masih
berwarna putih kekuningan dan
baunya harum seperti ragi.

Nah Silahkan teman-teman
mencobanya sendiri.

Di buku juga di katakan ada yang
mencoba dengan tiga botol dimana
botol ketiga tidak di beri label apa-
apa, alias diabaikan / tidak
diperdulikan. Ternyata beras dalam
botol yg diabaikan membusuk jauh
lebih cepat dibandingkan botol yang
dipapar kata " Kamu Bodoh".

Bayangkan apa yang akan terjadi
dengan anak-anak kita, pasangan
hidup kita, rekan-rekan kerja kita,
dan orang-orang disekeliling kita,
bahkan binatang dan tumbuhan
disekeliling kita pun akan
merasakan efek yang ditimbulkan
dari getaran-getaran yg berasal
dari pikiran, dan ucapan yang kita
lontarkan setiap saat kepada
mereka.

Maka sebaiknya selalulah sadar dan
bijaksana dalam memillih kata-kata
yg akan keluar dari mulut kita,
demikian juga kendalikanlah pikiran-
pikiran yg timbul dalam batin kita.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
~@~Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda~@~Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja~@~Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan~@~Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna~@~Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain~@~Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah~@~Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda~@~Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan~@~Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas~@~Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun~@~Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri~@~Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat~@~