WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI MOECHTAR EL-NAOEMI, SILAHKAN ANDA MEMBACA-BACA ARTIKEL YANG ANDA SUKA, TAPI JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ANDA/COMENT POSITIF YANG UNTUK KAMI SANGAT BERARTI . . . . THANKS YOUR VISITED SELAMAT MEMBACA ! ! ! !
English Arabic French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Senin, 01 Maret 2010

Adab Berbicara

Wahai saudaraku,orang yang berakal tidak akan perbuat sesuatu sebelum mempertimbangkan dengan seksama langkah yang akan di ambilnya.Manusia seharusnya berbicara dengan halus,dan tidak banyak meskipun baik,karena ucapan yang baik akan menjadi buruk bila terlalu sering di ucapkan.Ia hendaknya tidak berbicara tak karuan atau berteriak-teriak.Hendaknya ia berhenti bicara ketika nafsunya masih menginginkan,atau sebelum telinga orang tak mau lagi mendengarkan.
Manusia seharusnya berbicara sebatas kebutuhan.Karena itulah dikatakan bahwa menolong orang yang bersalah adalah melakukan dua kesalahan.
Ketahuilah,nafsu akan menggerakkan dan membangkitkan keburukan nafsu yang laikn.Nafsu tersembunyi dalam jiwa seperti tersembunyinya api dalam sekam.Jika nafsu berhadapan dengan nafsu yang bergejolak,ia akan ikut bergejolak.Oleh sebab itu,pada saat berbicara hendaknya manusia memperhatikan keadaan jiwanya ataupun suasana hati orang lain agar tercapai kebaikan dan ketenangan.Betapa indah ucapan sayidina ali KWH ketika menjelaskan rahasia ucapan:
Wadah (lahan) ucapan adalah hati,gudangnya adalah pikiran,penguatnya adalah akal,pengungkapnya adalah lisan,jasadnya adalah huruf,ruhnya adalah makna,hiasannya adalah i'rob dan aturannya adalah kebenaran.
Allah berfirman:
Dan sifat-sifat yang baik itu tidak di anugrahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.(fushikat,41:35)
ayat ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki sifat-sifat mulia mereka telah memperoleh karunia yang sangat besar dari Allah.
Maka dari itu hindarilah nafsu,karena bila nafsu bergejolak,ia akan kembali pada tabi'atnya,yaitu cenderung untuk melakukan perbuatan buruk dan menampakkan aib.
Jauhilah pertentangan dan pertengkaran dengan segenap tenagamu,baik secara lahir maupun batin.Perlakukanlah temanmu dengan baik,sebab pertentangan merupakan sumber keburukan dan bencana.
Oleh karena itu wahai saudaraku,berusahalah untuk hidup rukun dan tenangkanlah jiwamu,karena jika antara hati yang satu dan yang lain telah saling bersesuaian,maka manusia akan mudah mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan keberkahan pun akan turun
'Ali KWH berkata;
"biasakanlah dirimu untuk berniat dan bertujuan baik,niscaya akan sukses"
betapa banyak niat lebih bermanfaat dari pada amamal.Pahamilah hal ini!
Sumber: dari buku rahasia ilmu para wali
karangan Habib muhammad bin Abdullah Al-Aidrus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
~@~Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda~@~Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja~@~Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan~@~Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna~@~Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain~@~Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah~@~Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda~@~Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan~@~Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas~@~Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun~@~Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri~@~Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat~@~