WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI MOECHTAR EL-NAOEMI, SILAHKAN ANDA MEMBACA-BACA ARTIKEL YANG ANDA SUKA, TAPI JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ANDA/COMENT POSITIF YANG UNTUK KAMI SANGAT BERARTI . . . . THANKS YOUR VISITED SELAMAT MEMBACA ! ! ! !
English Arabic French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Sabtu, 10 April 2010

Tiada Judul Untuk Kalian Kaum Hawa

Wahai Kaum Hawa, kami tidak bisa memberikan judul untuk guratan pena kami kali ini.
Tiada kata yang pantas kami ucapkan kecuali segala puji dan syukur yang teramat dalam kami panjatkan ke hadirat Ilahi Allah, Empu Semesta Alam.
Betapa tidak, Allah telah ciptakan kalian sebagai belahan jiwa kami, untuk menenangkan diri kami.
Sebagaimana Allah ciptakan Gunung, sebagai Pasak penenang Bumi.
Bahkan lebih dari itu, dari kalian-lah kami terlahir ke dunia ini.
Betapa miris hati kami, tatkala banyak dari kami yang berlaku lalim dan bodoh.
Betapa tidak, ada dari kami yang menyia-nyiakan diri kalian.
Tidak memberikan yang terbaik untuk kalian,terlebih pendidikan dunia dan akhirat.
Kami lupa bahwa seakan anak keturunan kami lahir dari batu, bukan dari rahim Kaum Hawa.
Sudah jelas bahwa apa yang ditabur itu pulalah yang dituai kelak.
Karena kebodohan dan kelaliman kami terhadap kalian, maka muncullah generasi berbadan manusia tetapi berprilaku hewan dan berjiwa setan yang berkeliaran di Bumi Allah ini.
Kebodohan yang paling kami sesalkan adalah bahwa jelas Allah ciptakan dan sandingkan kalian dengan diri kami untuk menenangkan, mengisi ruang sepi di relung hati, dan tempat muara untuk mencurahkan segenap rasa kasih sayang.
Tiada kalian, kami kehilangan, dan terpacu untuk berburu.
Tapi begitu kalian mewujud, maka kami sia-siakan, bahkan kami sakiti.
Maka di kesunyian ini, dengan segenap rasa malu bercampur sesal.
Mohon maaf, kami tidak sejantan yanga kalian kira.
Lisan kami sering tak kuasa meminta maaf pada kalian.
Kendali jiwa kami tampaknya telah berpindah sebagian kepada hawa nafsu kami dan dalam cengkraman setan.
Namun izinkan kami dengan kesadaran dan keberanian yang tersisa.
Meski lewat guratan pena, tanpa berani bersua.
Maafkanlah segenap kesalahan dan kebodohan kami.
Dan mohon tetaplah kalian bersanding di sisi kami.
Tanpa kalian, kami sudah sebinal dan seliar ini.
Apalagi bila kalian tiada di sisi kami, entah seperti apa kerusakan yang akan kami buat di muka bumi ini,
Sekali lagi, maafkanlah kami, dan doakanlah kami agar kami dapat menjadi Imam terbaik bagi keluarga kita, doakan agar kita dapat saling bertukar curahan kasih sayang.
Kaum Hawa yang terdzalimi, Doa kalian termasuk segelintir doa yang pasti diijabah Allah, maka berdoalah yang terbaik untuk kami dan kalian, dan maafmu kami pinta jua.
Wassalam,
Kaum Adam yang merindukan belahan jiwanya, dan menyesali kebodohannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
~@~Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda~@~Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja~@~Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan~@~Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna~@~Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain~@~Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah~@~Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda~@~Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan~@~Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas~@~Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun~@~Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri~@~Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat~@~