WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI MOECHTAR EL-NAOEMI, SILAHKAN ANDA MEMBACA-BACA ARTIKEL YANG ANDA SUKA, TAPI JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ANDA/COMENT POSITIF YANG UNTUK KAMI SANGAT BERARTI . . . . THANKS YOUR VISITED SELAMAT MEMBACA ! ! ! !
English Arabic French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 09 Februari 2010

Bagaimana kebiasaan itu terbentuk?

Seekor gajah dilatih dengan
mengambilnya sejak ia masih
sangat muda dan merantai salah
satu kaki belakangnya pada sebuah
patok besar yang ditancapkan di
tanah. Secara naluri, ia ingin
mencabut tiang tersebut. Tetapi
karena tubuhnya masih kecil dan
relatif lemah, ia tidak mampu
melakukannya.

Setiap kali gajah kecil itu mencoba
menarik patok itu dari tanah,
sebuah sel saraf (atau sel otak)
di kepalanya menyala dan
terhubung dengan sel saraf yang
lain, dan sebuah pikiran/kesimpulan
dasar "aku tidak bisa" terbentuk -
dalam hal ini, "aku tidak bisa
menarik patok ini dari tanah!"

Ketika proses ini terjadi untuk
pertama kalinya, "pikiran" tersebut
hampir-hampir dipaksa untuk
memicu terjadinya hubungan antar
sel-sel otak. Namun, ketika gajah
itu mencoba mencabut pancang
dari tanah untuk kedua kalinya,
dan sel saraf itu menyala, lintasan
samar-samar yang telah tercipta
membuat hubungan antar sel
menjadi lebih mudah.

Akibatnya, semakin keras upaya
gajah tersebut, semakin kuat pula
hubungan yang terbentuk, sampai
kemudian jalan setapak itu
berubah menjadi jalan, dan
kemudian menjadi jalan dua arah.

Akhirnya, tiba saatnya ketika
hubungan antar sel-sel saraf itu
hampir mirip dengan jalan tol;
sekarang ia menjadi jalan yang
hampir-hampir bebas hambatan
dan menjadi kebiasaan dan
keyakinan yang dikondisikan.

Ketika si gajah sudah tumbuh
dewasa dan mampu mencabut
sebatang pohon, ia dicegah agar
tidak berjalan-jalan hanya dengan
mengikatnya dengan sepotong
rantai biasa yang dikaitkan ke
sebuah patok kecil di atas tanah.
Hanya itu yang dibutuhkan karena
gajah tersebut sudah dikondisikan
untuk percaya bahwa ia tidak
dapat mencabut patok itu dari
tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
~@~Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda~@~Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja~@~Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan~@~Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna~@~Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain~@~Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah~@~Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda~@~Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan~@~Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas~@~Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun~@~Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri~@~Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat~@~