WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI MOECHTAR EL-NAOEMI, SILAHKAN ANDA MEMBACA-BACA ARTIKEL YANG ANDA SUKA, TAPI JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ANDA/COMENT POSITIF YANG UNTUK KAMI SANGAT BERARTI . . . . THANKS YOUR VISITED SELAMAT MEMBACA ! ! ! !
English Arabic French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kamis, 25 Maret 2010

Bilal Yang Teguh Iman

Saiyidina Bilal (berkulit hitam) adalah di antara 7 orang yang pertama menzahirkan keIslaman secara terangan meskipun diancam oleh kafir musyrik. Apabila mengetahui hambanya, Bilal telah memeluk Islam, tuannya telah menyeksa Bilal dengan memakaikan baju besi dan kemudian dijemur di padang pasir yang sangat panas. Ketika ditanya tentang pegangan agamanya, Bilal tetap mengatakan 'Ahad! Ahad!' (Allah Yang Esa, Yang Esa).

Bilal kemudian diseret hingga ke lereng-lereng gunung tetapi Bilal tetap memperkatakan 'Ahad! Ahad!'. Imannya tidak bergoncang sedikitpun. Melihatkan tidak apa perubahan berlaku dalam diri Bilal, mereka kemudian mempertingkatkan seksaan dengan meletakkan batu besar di atas badannya yang terjemur di tengah kepanasan matahari. Namun tiada ucapan lain yang keluar dari mulut Bilal kecuali 'Ahad! Ahad!' Bilal rela mati daripada menukar pegangan agamanya yang haq kepada yang bathil.

Apabila Saiyidina Abu Bakar diberitahu tentang seksa yang dialami oleh Bilal, Abu Bakar terus berjumpa Umaiyah yang sedang menyeksa Bilal dan kemudian meminta Bilal dibebaskan. Sebagai ganti Abu Bakar menyerahkan seorang hamba hitam yang lebih kuat sebagai tebusan. Sebaik saja ditebus, Saiyidina Abu Bakar pun membebaskan Bilal dari perhambaan.


Moral & Iktibar

Iman yang kental dan pegangan aqidah yang kukuh tidak dapat digugat sekalipun diseksa dengan pelbagai seksaan.
Kemanisan iman tidak ada tolong banding di dunia dan akhirat.
Allah tidak melihat kecantikan fizikal seseorang tetapi yang paling utama ialah kecantikan hati.
Allah mempertingkatkan tahap atau darjah keimanan seseorang, dengan mengenakan ujian dan cubaan.
Selagi tidak diuji dengan kesusahan, tahap keimanan belum dapat dipastikan kebenarannya.
Bertambah kuat iman seseorang, bertambah hebat ujian yang Allah kenakan ke atasnya.
Ujian dan bala yang dikenakan ke atas seseorang bukan bererti Allah membencinya, sebaliknya ia adalah satu rahmat untuk meninggikan darjatnya di sisi Allah.
Bala sebenarnya bukan 'bala' tetapi adalah satu nikmat yang patut disyukuri.
Kekayaan dan kesenangan hidup belum tentu menjadi satu nikmat, bahkan ia satu cubaan/bala untuk menguji sama ada kita mensyukuri Allah atau sebaliknya.




@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
~@~Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda~@~Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja~@~Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan~@~Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna~@~Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain~@~Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah~@~Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda~@~Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan~@~Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas~@~Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun~@~Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri~@~Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat~@~