Alhamdulillah Indri Sahabatku
sudah menyadarkanku. awalnya
aku bukanlah muslimah
sempurna.maksudnya aku tidak
bisa menjalankan kewajibanku
dengan benar. pertama aku
tidak berjilbab, kedua menjalani
solat hanya terkadang saja,
dan selalu keluar malam dengan
pacarku ya dia adalah Doni. aku
menjalani cinta dengannya
hampir 5 bulan. tapi apa yang
terjadi... Waktu itu aku sedang
tiduran dan membaca majalah
tiba-tiba handphone ku
berbunyi."Hallo, ada apa
sayang?"tanyaku"Gini, kamu
janji gak bakalan marah
kan?"dia mengucapkannya
dengan gugup"Emangnya
kenapa kok tanyanya
gitu?"tanyaku lagi"sebetulnya
aku selingkuh ma Mega dan aku
cinta ma dia aku mo.."kata-
katanya terputus"Dasar
Pengkhianat kita putus!"
bentakku sambil menutup
handphonekuUcapannya
bagaikan pisau yang menusuk
dadaku, sakit sekali membuat
mataku menangis. tanpa ku
sadari aku menangisinya sampai
jam 2 pagi. Tubuhku terbaring
lemah, dan tak terasa aku
memejamkan mataku yang
masih basah. Aku segera
berangkat ke pulau
mimpi.***"Assalamu'alaikum na!"
sapa seorang gadis
berkerudung yang sudah
sangat tidak asing lagi bagiku.
Dia adalah tempatku bersandar
saat aku mempunyai masalah,
dia yang selalu menasehatiku
saat aku lalai, dia selalu jujur
dan tak pernah mengkhianatiku.
Ya dia adalah Muhyi sahabatku
dia menghampiriku saat aku
sedang duduk termenung di
kelas."kok bengong?""apa?
Wa'alaikumsalam! Sorry aku lagi
ada masalah!""aku sudah tahu
dari Firda dia berselingkuh
kan?""iya yi dia udah
menkhianati aku!"mulutku
mengisak dan mataku
menangis."Terus kenapa kamu
menangis seharusnya kamu
tegar dan kamu harusnya
senang.""maksud kamu apa
kamu seneng aku sedih!""tahan
emosi kamu dengerin aku dulu
dong didunia ini siapa yang
paling kamu cintai jujur
saja""aku memang masih
mencintai pengkhianat itu
yi!""oh, begitu jadi kau lebih
mencintainya dari pada
mencintai Allah, Rasulullah,dan
kau tidak tiga kali mencintai
ibumu dari pada
ayahmu?""maksud kamu?""begini
erna kamu boleh mencintai yang
lain selain Allah tapi jangan
terlalu menyayangi yang lain
kamu udah di mabuk syahwat
na!""lalu bagaimana caranya aku
mencintaiNya? Aku selalu
meninggalkan perintahNya dan
menjalani laranganNya?""jangan
berputus asa. Lebih baik mulai
sekarang kau memakai jilbab,
membatasi pergaulan dengan
laki-laki, mengerjakkan solat
baik fardu atau jika kau
sanggup kerjakanlah yang
sunnah jangan bolong-bolong ya
kamu pasti bias mencintai Allah
dari pada mencintai Doni!"
perkataan Muhyi membuat
dingin kepala dan menyejukkan
hatiku. Keputusan ku sudah
bulat mulai besok jika aku
keluar rumah atau ke sekolah
aku akan berjilbab, dan aku
akan melaksanakan saran
Muhyi. MencintaiNya? OK!
Mencintai Doni? No way!
Mungkin inilah hasil yang saya peroleh dari uték-uték hp, kiranya sangat sederhana bagi anda,tapi bagi saya, sangatlah melegakan. . . .
Tujuan kami, tidak lain hanyalah untuk saling berbagi, krena hidup terasa indah dengan berbagi..
Thanks telah mampir !
dari kami selamat membaca
Laman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!