Ada sebuah cerita tentang sifat jamalnya Allah yang masuk dihati seorang pembunuh, yang sudah membunuh 99 orang. Membunuh adalah termasuk dosa besar, alangkah besarnya dosa orang itu karena telah membunuh 99 orang.
Pembunuh itu dimasuki sifat jamalnya Allah, di merasa jemu dan menyesal membunuh banyak orang. Dia ingin sekali bertaubat kepada Allah SWT.kemudian pembunuh itu datang ketempat suatu tempat ibadah dan bertanya kepada seorang pendeta. “saya sudah membunuh 99 orang, apakah kalau saya bertaubatdosa saya masih diterima oleh Allah SWT ?.” “itu sudah tidak diterima oleh Allah SWT. (jawab Roghib tadi)”. “kalau begitu sekalian saja kamu yang menjadi orang yang ke 100 dari orang yang saya bunuh”(kata pembunuh itu).
Setelah berkata demikian dia langsung mengeluarkan pedangnya, dan membunuh Raghib tersebut.
Karena dalam hatinya masih kuat untuk bertaubat, pembunh itu terus berjalan unutk mencari orang yang mau menerima dirinya, suatu hari, dia bertemu dengan seorang Ulama’, pembunuh itu berkata:
“ Taubat saya apakah bisa diterima oleh Allah SWT ”.
“ Bisa ” (jawab ulama’ itu).
“ Saya sudah membunuh 100 orang ” (kata pembunuh dengan suara yang lirih).
“ Allah itu maha Pengampun dan maha Pemurah, Insya Allah taubat kamu akan diterima oleh Allah SWT".
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ دُوْنَهُ لِم!نْ يَشَآءُ
“ Sudahlah, bertaubatlah..!!!, datangilah tempat yang suci!!!! , disanalah nanti tempat yang cocok buat kamu untuk bertaubat.” (lanjut ‘Ulama tadi).
Kemudian pembunuh itu menuruti anjuran-anjuran dari ‘Ulama’ itu, dengan berjalan kaki dia menyusuri jalan menuju tempat suci yang ditunjukkan oleh ‘Ulama’ tadi. Masih mendapat separuh perjalanan pos. nyawa pembunuh tadi dicabut oleh Allah SWT, dia mati pas ditengah-tengah antara ke tempat dia niat untuk taubat dan tempat yang suci untuk bertaubat.
Dikarenakan matinya ditengah-tengah, malaikat Rohmat dan malaikat Adzab saling berebut untuk mengambilnya.
“orang ini adalah bagianku, karena orang ini telah membunuh 100 orang memang dia sudah Niat untuk taubat, akan tetapi dia belum sampai pada tempatnya bertaubat.” (kata malaikat Adzab).
“bukan ini bagianku,” karena dia sudah Niat untuk taubat, buktinya dia sudah berjalan sampai separoh perjalanan, itu adalah perbuatan baik, dan itu bagianku. (kata malaikat Rahmat).
Melihat kedua malaikat itu saling berebut Akhirnya Allah menurunkan malaikat yang menjadi juru Hakim.
Hakim itu sangat bijaksana, Hakim itu memberi keputusan untuk mrngukur jarak, antara tempat pembunuh itu mulai Niat bertaubat sampai tempatnya mati. Dan dari tempatnya mati sampai tempat suci yang akan dai gunakan untuk melakukan taubat.
Ternyata Allah SWT memberi takdir lain, ternyata jaraknya lebih dekat menuju tempat untuk bertaubat, dan hanya terpaut satu tabir saja. Akhirnya malaikat yang menjadi juru Hakim itu memutuskan itu adalah bagian dari malaikat Rahmat.
Dari sedikit cerita diatas merupakan sebuah pengertian adanya warid yang datang dihati seorang pembunuh. Warid yang datangnya dari sifat jamalnya Allah SWT , dan Allah mengampuni dosa-dosanya, wlaupun dia sudah membunuh orang sebanyak 100 X.
26 juli 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!