WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI MOECHTAR EL-NAOEMI, SILAHKAN ANDA MEMBACA-BACA ARTIKEL YANG ANDA SUKA, TAPI JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ANDA/COMENT POSITIF YANG UNTUK KAMI SANGAT BERARTI . . . . THANKS YOUR VISITED SELAMAT MEMBACA ! ! ! !
English Arabic French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Sabtu, 05 Juni 2010

Bal'am bin Bauro'


Dizaman Bani Isroil ada dua orang yang terkenal sholehnya yakni :

1. Luqman Hakim.

2. Bal’am bin Bauro’, Bal’am adalah saudaranya luqman.

Keduanya ini termasuk orang yang hebat.

Bal’am terkenal dengan seorang yang alim yang ahli tirakat (riyadlo, ahli ibadah yang dekat dengan Allah SWT, sehingga do’a-do’anya selalu dikabulkan oleh Allah SWT.

Suatu hari Bal’am Bin Baoro’ kedatangan tamu orang kafir yang meminta do’a agar peperangannya dengan orang mukmin, dia bisa memenangkannya. Orang kafir itu merengek-rengek kepada Bal’am bagaimana supaya Bal’am mendo’akannya.

Orang kafir itu akhirnya mengeluarkan uang emas satu kantong (peti). Dan berkata: “ Uang ini saya berikan kepada kamu, asalkan kamu berdo’alah kepada Allah satu kalimat saja, untuk kemenangan ada dipihak kami “.

Bal’am manjawab :”Tidak saya tidak mau berdo’a untuk kamu”.

Ketika itu istri Bal’am mengintipnya dari balik jendela, istri Bal’am tertarik dengan uang yang dibawa orang kafir itu.

“Gimana itu suami saya disuruh berdo’a satu kalimat saja tidak mau “ Kata Si Istri di dalam hati.

Karena jengkel Istri Bal’am mamanggil suaminya..

“ Mas Bal’am kesini dulu”

mandengar istrinya memanggil, Bal’am langsung mendatanginya. Bal’am terkejut, karena didapati istrinya dalam keadaan menangis terisak-isak.

“Ada apa ?, mengapa kamu menangis ? “. Tanya Bal’am.

“Anu, Masak disuruh berdo’a satu kalimat saja tidak mau, emas yang diberikan itu sangat banyak, bekerja mulai kecil hingga sekarang pun kita tidak mungkin bisa mendapatkannya, do’akanlah mas “. Kata Si Istri kepada Bal’am.

Mandengar perkataan Si Istri yang sambil menangis itu, Bal’am goyah hatinya, Bal’am lalu mau mendo’akan orang kafir itu. Ketika Bal’am berdo’a belum utuh satu kalimat, lidahnya ditarik sampai panjangnya mencapai pusar, Bal’am akhirnya mati dengan su’ul khotimah – naudzubillah min dzalik.

Begitulah kalau Allah sudah menurunkan sifat jalalnya, sifat memaksa Allah. Sifat agung llah. Allah tidak membutuhkan pertimbangan, Alah tidak perduli kepada siapaditurunkan, kalau Allah sudah menghendaki Allah tidak peduli pada amalan-amalan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Hal ini kalau kita ingat, kita masukkan didalam hati kita, kita takut kepada Allah SWT , kalau nanti kita diberi su’ul khotimah.

Bal’am saja yang ahli ibadah, do’anya selalu dikabulkan Allah, mati dengan su’ul khotimah. Kalau ini masuk dihati dan menimbulkan rasa takut kepada Allahitu adalah khauf.

26 juli 2004

1 komentar:

Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
~@~Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda~@~Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja~@~Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan~@~Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna~@~Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain~@~Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah~@~Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda~@~Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan~@~Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas~@~Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun~@~Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri~@~Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat~@~