Sekawit tanah Jowo binedah dening Chino Sami (Jepang), kongsi satus tahun ora ono ratune. Sing ono mung panggedhe. Wiwit agresi madiun ora kongsi satus tahun peperintahan tanah Jowo bakal dikuasani Ratu Adil.
Urut-urutane koyo ngisor iku :
1.Chino Sami (Jepang)
2.Rojo Tedak Rosul, Ibu Turun Mataram
3.Ratu Adil Rakyate Gemah Harjo
4.Ratu Kembar sing Siji Jumeneng ing Maduro
5.RatuWaringin Rubuh
6.Ratu Bleberan
7.Kabawah Bongso Pranggi
8.Tedak Iro Ratu Waringin Jer Jumeneng Noto ing Mojopahit
Sekawit Jepang ora kongsi limang atus tahun entek umure tanah Jowo. Gunung Jungkur, Sumbing Mawur pan Murub Mubal Dahono. Merbabu suwarane pathing Jegur, tidar medal tuyo, sirno pulung ing tanah Jowo.
Catatan
Al-Ghozali mengatakan, bahwa tarekat paling agung adalah attarbiyah dan atta’lim (membimbing dan mendidik umat manusia). Betapa tidak ? seorang pendidik, da’i atau ulama’ selalu dipandang besar oleh para malaikat dilangit, laksana matahari yang bersinar terang dan menerangi yang lain dan ibarat kasturi yang berbau harum dan mengharumkan pada yang lain ( baca, Nawawi Al- Bantani salaalim Al-Fudlolaa, 14 )
As-Safi’i dan Sofyan Ats-Sauri pun berpendapat : “tidak ada amal yang lebih utama setelah mengerjakan hal-hal yang fardlu ‘ain kecuali menyibukkan diri dengan ilmu” ( Al-Majmu’ syarh Al-Muhadzdzab, 21, jus 1)
Diriwayatkan suatu ketika Ahmad bin Hanbal bersama putrinya berkunjung kepada gurunya yaitu Imam Syafi’i R.A. Putri Ahmad bin Hanbal ini terheran-heran menyaksikan malam-malam yang terlewatkan dirumah Asy-Syafi’i. Karena ia sering melihat “Asy-Syafi’i"berbaring saja ditempat tidurnya. Tidak seperti ayahnya yang menghabiskan malam-malam nya untuk qiyam Al-lail dan membaca Al-Qur’an.
Suatu saat iapun tidak kuat menahan rasa penasarannya, dan bertanya kepada ayahnya. “wahai ayah, imam besar yang menjadi gurumu itu ternyata setiap malamya hanya tidur-tiduran saja ?”. Ahmad bin Hanbal pun menjawab : “wahai anakku, meskipun Asy-Syafi’i sambil tidur-tiduran dipembaringan, namun ia berpikir tentang ilmu. Sedangkan menyibukkkan diri dengan ilmu pengetahuan itu lebih baik dari pada beribadah sunah (baca, manaqib Asy-Syafi’i ). Nampaknya benar sekali apa yang dikatakan dalam suatu maqolah :
“Tarekat paling utama adalah mengajar dan belajar”.
As-Suyuti mengutip riwayat dari Ibnu Abbas R.A. bahwa nabi khidlir dan nabi Ilyas setip tahun selalu bertemu di Mawsim (pada waktu musim haji). Sebelum berpisah, keduanya mengucapkan do’a : “bismillahi maasya Allah laa yasuuqu al-Khoir illallah, maasyaa allah laa yashrif As-su-u illallah maasya allah maa kaana min ni’mat minallah, masyaallah laa haula wala quwwata illa billah”
Ibnu Abbas mengatakan : “barang siapa membaca do’a ini tiga kali, setiap pagi dan sore, maka akan selamat dari tenggelam kebakaran, pencurian, gangguan setan, kejahatan penguasa, gigitan ular dan sengatan kalajengking” (Tanwir Al-Quluub, 484 maktabah dar Al-ihyak Al-kutub Al-Aroobiyyah).
Ibnu Hajar mengutip pendapat para “Masyayikh” bahwa tarekat-tarekat ini banyak sekali ragamnya sampai dikatakan; “ tarekat-tarekat itu jumlahnya sebanyak bilangan nafas makhluk” (Al-Fatawi Al-Haditsiyyah, 56 Dar Al-Fikr)
Menurut catatan kiyai Zamroji Kencong (seorang mursid Tarekat Al-Qodiriyyah wa annaqsabandiyyah, diKediri ). Tarekat-tarekat mu’tabaroh itu ada sekitar 44 dan yang berkembang diindonesia hanya ada sekitar 5 tarekat saja. Yaitu : 1) An-Naqsabandiyyah 2) Al-Qodiriyyah 3) Al-Syathariyyah 4) Asy-syadziliyyah 5) Ats-Tsamaniyyah (Attadzkiroh An-Naafi’ah, muqodimah, sub dal)
Ilmu perbintangan yang dihubungkan dengan pengaruh nasib, biasa dikenal dengan istilah horoskop. Dalam hal ini ada dua aliran horoskop yang terkenal. Yaitu ; Horoskop Barat yang berpedoman pada zodiak (gugus bintang) dan Horoskop Timur yang berpedoman pada Shio (baca; buku pintar senior- astrologi, 192 –198). Orang Jawa juga punya horoskop sendiri yang berpedoman pada pranata mangsa, yang terdiri dari 12 mangsa : 1. kaso
2. karo 3. katelu 4. kapat 5. kalima 6. kanem 7. kapitu 8. kawolu 9. kasanga 10. kasadasa 11. desta 12. saddha. (baca; Ki Hudoyo doyo dipuro, DCC Horoskop jawa; Misteri Pranata Mangsa. IV ).
Mengenai apakah karomah itu bisa dihasilkan melalui usaha? Sebenarnya masih menjadi perselisihan dikalangan ulama, fatwa diatas mendukung pada pendapat yang mengatakan; bahwa karomah tidak bisa dihasilkan melalui ikhtiyar. Namun Zakariya Al-Anshori menyatakan; bahwa karomah juga bisa dihasilkan melalui ikhtiyar. Dicontohkan ketika masih berkembang mitos dikalangan “masyarakat Mesir” bahwa, setiap kali sungai Nil mengalami kekeringan, tidak akan bisa mengalir kembali kecuali dengan tumbal “seorang gadis”. Berita ini sampai kepada khalifah Umar bin Khotob RA. Beliaupun menulis sepucuk surat dikirimkan untuk sungai Nil. Surat tersebut adalah sebagai berikut :
-Dari hamba Allah : Umar; Amir Al-Mu’minin –
Kepada : sungai Nil
Amma ba’du;
Apabila engkau mengalir atas kemauanmu, mulai sekarang jangan mengalir !
Apabila engkau mengalir atas kehendak Allah, maka aku memohon pada dzat Al-Waahid; Al-Qohhaar, agar engkau mengalir seperti sediakala.
Kemudian Umarpun memerintahkan untuk memasukkan surat itu kedalam sungai Nil semenjak itu sungai Nil mengalir deras dan seterusnya tidak pernah kekeringan (baca; tarekat Al-Hushul 'Ala Ghoyaah Al-Wushul; 582-583).
Mungkin inilah hasil yang saya peroleh dari uték-uték hp, kiranya sangat sederhana bagi anda,tapi bagi saya, sangatlah melegakan. . . .
Tujuan kami, tidak lain hanyalah untuk saling berbagi, krena hidup terasa indah dengan berbagi..
Thanks telah mampir !
dari kami selamat membaca
Laman
Jumat, 29 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



































Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami tunggu kritik dan saran yang membangun dari anda !!!